Kamis, 24 November 2011

Perbedaan Sistem Berorientasi Object dan Sistem Terstruktur

 KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai “Perbedaan Sistem Berorientasi Object dan Sistem Terstruktur”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.


                                                                                                                     Penyusun

Irena herningtyas irianti










DAFTAR ISI

Kata Pengantar           ……………………………………………………………    2
Daftar Isi                     ……………………………………………………………    3
BAB 1 - Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek          ……………………    4-5
BAB 2 - Pengertian Pemrograman Terstruktur           ……………………………    6-8
            -Bahasa Pemogramaan …………………………………………………..     9
BAB 3 Kesimpulan     ……………………………………………………………    10
Daftar Pustaka                        ……………………………………………………………    11















BAB 1

Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuatmenurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam
satu entitas. Pengertian "berorientasi objek" berarti bahwa kita mengorganisasi
perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki
struktur data dan perilakunya.

Karakteristik dari Objek

Objek
�� Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang
membedakan entitas disebut Objek.
�� Objek dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau
konseptual seperti kebijakan penjadualan dalam multiprocessing
pada sistem operasi.
�� Setiap objek mempunyai sifat yang melekat pada identitasnya.
�� Dua objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya
identik.
Kelas Objek
�� Kelas merupakan gambaran sekumpulan Objek yang terbagi
dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan makna yang
sama.
�� Suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku
(operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup.
�� Kelas Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan
untuk menciptakan Objek.
�� Objek mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas
Istilah-istilah Objek
�� Atribut : Data item yang menegaskan Objek
�� Operasi : Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk
tingkah laku kelas
�� Metode : Pelaksanaan prosedur (badan dari kode yang
mengeksekusi respon terhadap permintaan objek lain di
dalam sistem).











Pengertian Pemrograman Terstruktur

Paradigma pemrograman adalah pandangan mendasar terkait tentang formulasi sebuah solusi dalam bahasa pemrograman. Paradigma pemrograman menjelaskan tentang perspektif/pandangan pemrogram tentang program yang akan dibuatnya. Saat ini terdapat dua jenis paradigm pemrograman yaitu pemrogram berbasis object (OOP) dan pemrograman terstruktur. Dari kedua jenis paradigm ini yang sering digunakan saat ini adalah pemrograman berbasis object. Model data berorientasi objek dapat dikatakan memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.
Pemrograman terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Paradigma ini pertama kali diungkapkan oleh Professor Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven sekitar tahun 1965. Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah bahwa Apabila kita sudah sampai pada langkah tertentu, kita tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya. Hal ini dikecualikan pada langkah-langkah untuk proses berulang. Sedangkan pemrograman berbasis obyek (OOP) mendasarkan pada konsep object dan interaksinya. Pada jenis paradigm ini, program bukan urut-urutan instruksi tapi diselesaikan oleh obyek-obyek yang bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. OO sebagai tool untuk memodelkan sistem di dunia nyata (tujuan bahasa Simula-67) setiap sistem selalu dapat digambarkan melalui object-object penyusunnya dan bagaimana object-object tersebut saling berinteraksi.
Tujuan Pemrograman Terstruktur Tujuan dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kualitas dan kehandalan program
b. Untuk memudahkan pemahaman terhadap isi program
c. Untuk menyederhanakan program

d. Untuk maintenance (pemeliharaan) program

e. Untuk meningkatkan produktifitas program Sifat-sifat Pemrograman Terstruktur

Sifat-sifat dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis

b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana

c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami

d. Tidak menggunakan perintah GOTO

e. Biaya pengujian program relatif rendah

f. Memiliki dokumentasi yang baik

g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dbuthkan relatif rendah

Terdapat beberapa langkah pemrograman terstruktur yaitu : identifikasi masalah, analisis kebutuhan pengguna, penyusunan dan disain algoritma, coding, penyusunan program, evaluasi error, dokumentasi, dan pemeliharaan program. Identifikasi masalah dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai permasalahan yang ada. Melalui pemahaman ini diharapkan dapat ditemukan solusi optimal dalam memecahkan permasalahan tersebut. Analisis kebutuhan dalam hal ini adalah menentukan spesifikasi fungsi dan fasilitas yang akan diimplementasikan pada program. Analisis kebutuhan pengguna sangat penting dilakukan karena program sepenuhnya disusun untuk memberikan solusi permasalahan pengguna. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui siapa yang akan menggunakan program, apa saja yang akan ditampilkan dan lain-lain. Coding adalah penerjemahan algoritma kedalam kode program. Bahasa pemrograman merupakan jembatan yang menghubungkan manusia dengan komputer. Testing merupakan tahap yang paling penting dalam penyusunan program. Pada tahap ini diharapkan tidak terdapat error sehingga program tidak dapat digunakan, dan permasalahan tidak terpecahkan. Dokumentasi merupakan informasi tambahan untuk lenih memahami kode-kode yang disusun.
Berbeda dengan OOP. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :

–  Encapsulation (pembungkusan) Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
–  Inheritance (pewarisan) Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
–  Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk) Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda
Kelebihan OO Sebagai Model Representasi
•Natural: mengikuti cara berpikir manusia (manusia memandang dunianya sebagai kumpulan object yang berinteraksi)
•Abstraksi: menjelaskan makna sebuah entitas secara cepat dan mudah

•Enkapsulasi: dapat menyembunyikan detil yang tidak perlu

•Modular: object adalah entitas yang independen

Beda nyata antara prosedural dan OOP

• Prosedural Fokus pada bagaimana cara komputer menangani masalah

• OOP Fokus pada masalah yang ditangani dengan menggunakan computer

        Tetapi, tidak ada jawaban yang benar-benar tepat jika Anda diberi pertanyaan: apakah 
sebaiknya menggunakan OOP atau Procedural Programming? Karena jawabannya sangat relatif, terutama tergantung pada aplikasi yang ingin dibuat. Jika mempertimbangkan pemeliharaan dan pengembangan aplikasi yang efisien di masa yang akan datang, mungkin dapat memilih pendekatan OOP. Tetapi, jika aplikasi tersebut merupakan program sederhana yang dapat dibuat dengan mudah dan cepat dengan function/procedure, gunakanlah pendekatan Procedural Programming. Pada pemrograman terstruktur, jika ingin membuat perubahan maka harus diubah dari awal karena ada yang namanya variable global dan variable local. Hal itu juga dapat menimbulkan kesulitan dalam mencari error. Semua itu juga tergantung pada Anda sebagai programer, untuk memilih pendekatan yang cocok dan lebih baik bagi Anda dalam mengerjakan sebuah aplikasi.
Kembali pada perbandingan antara OOP dengan Procedural Programming, keduanya memiliki struktur yang baik untuk membuat sebuah aplikasi, di mana OOP menekankan pada penggunaan object sementara Procedural Programming menekankan pada penggunaan function/procedure. Anda dapat melihat persamaannya, yaitu diperlukan kemampuan untuk menuliskan kode program secara terstruktur dan rapi, yang sangat penting untuk pembuatan aplikasi yang membutuhkan team work yang baik, ataupun untuk pengembangan aplikasi di masa yang akan datang.


Bahasa pemrograman
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
  1. Visual Foxpro
  2. Java
  3. C++
  4. Pascal (bahasa pemrograman)
  5. Visual Basic.NET
  6. SIMULA
  7. Smalltalk
  8. Ruby
  9. Python
  10. PHP
  11. C#
  12. Delphi
  13. Eiffel
  14. Perl
  15. Adobe Flash AS 3.0













BAB 3
Kesimpulan
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.











Daftar pustaka
Abdul Kadir, Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional
Yogyakarta:Penerbit Andi. 2008Hariyanto, Bambang Ir, MT,
System Manajemen Basis Data, Pemodelan, Perancangan Dan Terapannya
Bandung: Penerbit informatika. 2004Kadir, Abdul.
Catatan Kuliah Analisis dan Perancangan Sistem
Wahana Komputer.
 Menjadi Seorang Programmer Komputer, Penerbit ANDI.
Sri Dharwiyanti (2003), Pengantar Unified Modeling Language (UML), IlmuKomputer.Com.
Ir. M. FARID AZIS, M. Kom, Object Oriented Programming Php 5, halaman 118.Elex Media Komputindo.
Julius Hermawan, Analisa Desain & Pemrograman Berorientasi Obyek dengan UML dan Visual Basic.NET. ANDI dan Art



Tidak ada komentar:

Posting Komentar